TUGAS 1
KELOMPOK 2
BAB I
DASAR KOMUNIKASI DAN
KOMUNIKASI BISNIS
1.1
Pengertian dan Cakupan Komunikasi Bisnis
Pengertian
:
Komunikasi adalah
suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang
atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan
efek tertentu yang diharapkan. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Berikut pengertian komunikasi bisnis menurut para
ahli :
Pengertian komunikasi bisnis menurut Purwanto :
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang
mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun
nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian
komunikasi bisnis menurut Katz (1994:4) Komunikasi Bisnis adalah
adanya pertukaran ide, pesan, dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian
serangkaian tujuan komersil. Komunikasi bisnis’ diartikan sebagai komunikasi
yang terjadi dalam dunia bisnis dalam rangka mencapai tujuan dari bisnis itu
(Katz, 1994). Istilah ‘bisnis’ dalam konteks ini diterjemahkan sebagai suatu
organisasi perusahaan.
Pengertian komunikasi bisnis menurut Rosenbaltt
(1982:7): “Business Communication are purposive
interchange of ideas, opinions, information, instructions, and the like,
presented personally or impersonally by symbols or signal as attain the goals
of the organizations” (Komunikasi Bisnis adalah pertukaran ide-ide
opini, informasi, instruksi dan sejenisnya, yang dikemukakan baik secara
personal ataupun nonpersonal melalui simbol atau tanda, untuk mencapai
tujuan-tujuan perusahaan).
Pengertian komunikasi bisnis menurut Persing
(1981:108) “Business communication may be defined as
the spiraling process of the transaction of meanings through symbolic action
involving all elements associated with sending and receiving written, oral, and
nonverbal messages internal to organizations of paid people working together to
produce and market goods and services for provit.” (Komunikasi Bisnis
adalah proses penyampaian arti melalui lambang-lambang yang meliputi
keseluruhan unsur-unsur yang berhubungan dengan proses penyampaian dan
Penerimaan pesan, baik itu dalam bentuk tulisan, lisan, maupun nonverbal yang
dilakukan di dalam suatu organisasi yang membayar orang yang secara
bersama-sama memproduksi dan memasarkan barang-barang dan jasa guna memperoleh
keuntungan).
Cakupan
/ Ruang Lingkup Komuikasi Bisnis :
Ada lima komponen yang penting untuk diperhatikan
dalam proses komunikasi, yaitu :
- Pengirim pesan (sender atau komunikator).
- Pesan yang dikirimkan (message).
- Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery
channel atau media).
- Penerima pesan (receiver atau komunikan.
- Umpan balik (feedback) atau effect.
Kelima
komponen penting yang harus diperhatikan dalam proses komunikasi diatas tidak
hanya berlaku untuk komunikasi bisnis, tetapi dalam dunia pendidikan kelima
komponen tersebut juga penting untuk diperhatikan. Hal itu diperlukan untuk
mencapai sebuah tujuan belajar yang diharapkan melalui komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran banyak ditentukan oleh keaktifan
selama proses belajar berlangsung yaitu adanya bentuk ko munikasi dalam bentuk
timbal balik berupa pertanyaan dan jawaban pertanyaan dari sebuah proses belajar
mengenai topik tertentu yang dibahas dalam proses belajar tersebut.
1.2
Unsur-Unsur dalam Komunikasi
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok,
yaitu :
- Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis
harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan
tujuan organisasi.
- Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling
tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
- Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan
isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan
kondisinya.
- Menggunakan saluran personal atau impersonal
yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui
media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
- Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan
alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk
menyampaikan pesan.
- Pencapaian tujuan organisasi: salah satu
karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari
informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
Unsur-unsur
komunikasi tersebut juga diperlukan dalam komunikasi dalam bidang pendidikan.
Hanya saja yang membedakannya adalah tujuan yang akan dicapai disesuaikan dengan
kebutuhan dunia pendidikan.
1.3
Bentuk Komunikasi Bisnis
Pada
dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis,
yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
- Komunikasi verbal
Komunikasi
verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral).
Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah
dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
Adapun
dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang
disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan,
seperti :
- Berbicara dan Menulis
Suatu
pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan
menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan.
- Mendengarkan dan Membaca
Untuk mencapai
komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana
orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar
(listening) dan membaca (reading).
- Komunikasi Nonverbal
Komunikasi
nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi
bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang
terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan
bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan
intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal.
Pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana
dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami.
Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan
, yaitu :
- Menyediakan dan memberikan informasi
- Mangatur alur suatu percakapan
- Mengekspresikan emosi
- Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau
mengembangkan pesan-pesan verbal
- Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
- Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam
memberikan pengajaran pada saat kuliah
Dalam
prakteknya tentu komunikasi verbal dan non verbal dapat bergabung agar
penyampaian sebuah informasi dapat mudah dipahami. Contohnya komunikasi yang
dilakukan seorang pemimpin untuk menyuruh bawahannya dimana melalui ucapan dan
ekspresi wajah yang tepat akan mempermudah penyampaian maksud dan tujuan yang
akan disampaikan sehingga tidak akan terjadi sebuah kekeliruan.
1.4
Bisnis dalam Pandangan Komunikasi
Dalam
konsep dan azas komunikasi modern yang lebih menekankan pada kebutuhan
komunikan dan kesiapan dari komunikan dalam proses komunikasi, hal ini lebih
pentinga dari fungsi pesan dan tujuan dari komunikator, ini disebabkan oleh
prinsip – prinsip yang lebih modern yang lebih mempertimbangkan dan
memperhitungkan pada peluang dari pada produksinya. Walaupun konsep permintaan
berkaitan dengan konsep permintaan (Anda dapat mempelajari ekonomi mikro),
tetapi dalam kenyataan di pasar tidak secara otomatis jika pada saat kelebihan
barang dan jasa secara langsung akan membuat pasar menjadi jenuh atau
sebaliknya dengan kelangkaan barang dan jasa akan menyebabkan timbulnya suatu
peluang pasar, mengapa demikian, hal ini disebabkan oleh :
- Secara realita psikologis suatu kebutuhan dapat
diciptakan.
Kebutuhan
akan barang secara individual, dalam kontek ini peluang pasar dapat di buat
dengan mekanisme komunikasi secara berkesinambungan dengan membentuk nilai –
nilai social, preferensi dan fungsi.
- Peluang pasar ditentukan oleh citra, kebutuhan
dan perilaku konsumen tentang barang dan jasa. Jika suatu produk dapat
menyakinkan konsumen dalam hal kredibilitas, memiliki fungsi, ada jaminan
keamanan dan memiliki keunggulan lain, maka peluang pasar akan terbentuk.
Secara
umum selalu timbul permasalahan dimana konsumen – pasar tidak mengetahui
informasi dan keberadaa barang dan jasa di pasar, yang disebabkan umumnya
kurang baik dan kurang memadai dalam menjalankan strategi komunikasi. Hal ini
harus dikembangkan strategi komunikasi yang baik dan efektif ke pasar, yaitu
dengan menjalankan promosi, seperti :
- Kegiatan hubungan antar manusia
- Kegiatan hubungan masyarakat
- Kegiatan advertensi atau iklan
- Kegiatan promosi melalui media elektronik
- Kegiatan promosi dan penjualan melalui media
internet
- Mengembangkan system informasi perusahaan
- Mengembangkan keahlian komunikator dalam bisnis
BAB II
PERANAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS
2.1 Peranan
Komunikasi dalam bisnis
Pengertian
Komunikasi dan Bisnis
a.Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian pesan atau informasi serta gagasan ide yang dikemukakan oleh
seseorang.
b.Bisnis
Bisnis adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan cara bertransaksi. Biasanya bisnis terjadi apabila seseorang
melakukan jual atau beli suatu barang maupun jasa kepada konsumennya. Adapun
tujuan lain dari bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau biasa disebut dengan
laba. Dalam artian lain, bisnis adalah melakukan suatu aktivitas dan pekerjaan
yang menghasilkan keuntungan.
2.
Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah pertukaran
gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara
personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal. Bisnis melibatkan
pertukaran informasi secara terus – menerus. Lebih banyak bisnis yang
dijalankan makan semakin luas juga komunikasi yang akan tercipta.
Peran komunikasi dalam berbisnis sangatlah penting karena komunikasi yang baik dapat menguntungkan sebuah bisnis yang sedang dilakukan. Terciptanya komunikasi yang baik serta komunikasi yang efektif akan mendatangkan sebuah keuntungan dalam berbisnis. Maka seseorang yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya dengan mudah menjalankan bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
Peran komunikasi dalam berbisnis sangatlah penting karena komunikasi yang baik dapat menguntungkan sebuah bisnis yang sedang dilakukan. Terciptanya komunikasi yang baik serta komunikasi yang efektif akan mendatangkan sebuah keuntungan dalam berbisnis. Maka seseorang yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya dengan mudah menjalankan bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
3.Komunikasi
Bisnis menurut Para Ahli
Menurut Purwanto (2006:4),
pengertian komunikasi bisnis yaitu komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal ataupun
komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya komunikasi
bisnis ini dibagi dalam dua hal yaitu komunikasi verbal dan komunikasinonverbal.
2.2 Tujuan dari
Komunikasi dalam Bisnis
Komunikasi bisnis merupakan setiap
komunikasi yang dipergunakan untuk berbagai kepentingan bisnis, seperti untuk
membangunpartnerships, sumber daya intelektual, atau untuk mempromosikan satu
gagasan, produk, servis, atau pun suatu organisasi.
Fungsi komunikasi bisnis terdiri
dari fungsi informative, regulatory, persuasive, integrative.
Dalam komunikasi bisnis, terdapat
beberapa tujuan tertentu. Berikut ini adalah beberapa tujuan komunikasi bisnis
yakni :
1. Meningkatkan goodwill (nama
baik) perusahaan.
2. Meningkatkan hubungan baik
perusahaan dengan masyarakat.
3. Meningkatkan fungsi kepemimpinan
dalam perusahaan.
2.3
Umpan Balik dan Bentuk-Bentuknya
1.
Umpan Balik
Dalam setiap kegiatan komunikasi
merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan lambang ataupun keinginan untuk
mengubah pendapat orang lain yang merupakan juga suatu usaha untuk mengadakan
hubungan sosial. Pada peristiwa lain, seorang pimpinan menegur anak buahnya
karena berbuat kesalahan sehingga anak buah tersebut menyesali perbuatannya.
Pengarahan dan teguran tersebut disamakan dengan pesan (message), sedangkan
tepukan tangan dinamakan umpan balik. Antara umpan balik dan pesan terdapat
hubungan sebab akibat (causalitas). Pesan (message) itu dapat berbentuk
bermacam-macam seperti pidato, pengarahan, intruksi, tugas, perintah, analisis,
dll. Pesan dapat juga berbentuk tulisan, lisan, gambar-gambar dan bahkan
demonstrasi atau penghargaan. Umpan balik (feed back) pun dapat berbentuk
bermacam-macam seperti hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan, sikap yang
timbul, pertanyaan, reaksi, dsb. Sebagaimana pesan maka umpan balikpun dapat
berupa tulisan, lisan, peragaan, dsb. Umpan balik yang baik diperlukan
syarat-syarat tertentu antara lain :
1.
Umpan balik hendaknya jujur
Umpan balik yang tidak jujur
bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain, keinginan memberi
nasihat, keinginan untuk menang dalam argumentasi, malah lebih buruk lagi
apabia ada keinginan untuk mengambil muka, menjilat, dan menyakiti orang. Umpan
balik seperti ini bukan saja berguna tapi merusak.
2.
Umpan balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu
secara umum dan kabur.
3.
Umpan balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat
berbuat apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang yang bersangkutan
tidak dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah
bisa menimbulkan perasaan mendongkol.
4.
Umpan balik hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah
judgement bukan evaluasi. Umpan balik yang bersifat penilaian yang jujur
sekalipun masih dapat menimbulkan akibat yang buruk, maka sebaiknya umpan balik
seperti itu dihindarkan.
5.
Umpan balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas . dalam hal ini
memerlukan gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang. Prinsip deskriptif
itu mengajarkan pula bahwa umpan balik hendaknya mengungkapkan juga yang baik
disamping sesuatu yang perlu diperbaiki lagi. Dalam hal ini kita sering lupa
selalu mengungkapkan yang buruk tanpa menyatakan yang baiknya sehingga jarang
sekali melihat titik-titik terang dalam pengembangan seseorang.
6.
Umpan balik hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person oriented. Dalam
hal ini maka yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
7.
Umpan balik hendaklah memperhatikan timing , tidak ada patokan tentang waktu.
2.
Bentuk-bentuk Umpan Balik
Bentuk-bentuk
umpan balik antara lain :
1.
External Feedback
Umpan
balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
2.
Internal Feedback
Umpan
balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari
pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
3.
Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan
balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu
anggota badannya.
4.
Indirect Feedback atau Delaiged Feedback
Dalam
bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan
balik membutuhkan waktu.
5.
Inferential Feedback
Umpan
balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh
komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan
pesan yang disampaikan.
6.
Zero Feedback
Artinya
bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun
komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
7.
Neutral Feedback
Umpan
balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh
komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
8.
Positive Feedback
Komunikasi
yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif,
misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
9.
Negative Feedback
Komunikasi
yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.
2.4 Kesalahpahaman
dalam Berkomunikasi
Di dalam komunikasi pasti pernah
ada kesalah pahaman yang terjadi. Kesalahpahaman komunikasi adalah salah satu
kendala komunikasi yang dapat menciptakan sebuah konflik. Suatu kondisi salah
paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh seseorang
memiliki makna yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi informasi.
Kesalahpahaman ini banyak sekali
bentuknya, mulai dari hal-hal sepele dalam kehidupan sehari-hari, sampai
kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan orang
banyak.
Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi
pada komunikasi yang masih dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan.
Dalam tahapan ini, komunikator dan komunikan merasa masih belum perlu membahas
masalah secara detail, sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi
sumber kesalahpahaman. Berbeda dengan tahapan lain, misalnya komunikasi untuk
hubungan yg lebih baik, yang walaupun kadang tetap ada yg namanya salah paham,
namun sudah dalam jumlah yang minimal.
Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena tingkat kemampuan
berkomunikasi yang kurang baik, entah itu dalam hal menyampaikan informasi maupun
dalam hal menerima informasi. Disini kemampuan berkomunikasi memegang peranan
yang sangat penting. Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut
menentukan efektif tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang lain.
Ada beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah
meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan dengan,
misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata bahasa efektif dan
sistematis. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum
jelas maksudnya.
Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena tingkat kemampuan
berkomunikasi yang kurang baik, entah itu dalam hal menyampaikan informasi maupun
dalam hal menerima informasi. Disini kemampuan berkomunikasi memegang peranan
yang sangat penting. Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut
menentukan efektif tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang lain.
Ada beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah
meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan dengan,
misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata bahasa efektif dan
sistematis. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum
jelas maksudnya.
2.5 Memperbaiki
Komunikasi dalam Organisasi
Cara mengatasi hambatan dan
memperbaiki komunikasi agar menjadi lebih efektif (Beeve dan Thill, 2003;22)
adalah :
1.
Memelihara iklim komunikasi terbuka
Iklim
komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi
terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan
balik.
2.
Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi
3.Memahami
kesulitan komunikasi antarbudaya
Majunya perkembangan teknologi dan
informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup
regional, nasional, maupun internasional.
4.Menggunakan
pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Menggunakan pendekatan yang
berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang
berkomunikasi.
5.
Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan
membagi informasi.
Teknologi dapat dipergunakan untuk
menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang
bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang
efektif.
6.
Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat
dilakukan dengan cara :
a.
Memahami penerima pesan
b.
Menyesuaikan pesan dengan penerima
c.
Mengurangi jumlah pesan
d.
Memilih saluran atau media yang tepat
e.
Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
BAB III
KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI
3.1
Pengertian Komunikasi dalam Organisasi
a.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi
berasal dari bahasa latin “communis” dalam bahasa inggris yang berarti sama.
Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna ,
“communness” .Melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi , gagasan atau
sikap kita dengan partisipan lainnya.
Komunikasi
adalah proses penyampaian informasi dari satu orang ke orang lain. Komunikasi
yang efektif adalah prose pengiriman pesan dengan sedemikian rupa sehingga
pesan yang diampaikan memiliki makna sedekat mungkin dengan yang di makdud si
pengirim.
Definisi
tentang komunikasi yang efektif di dasarkan pada konsep makna dan konsistensi
dari makna . makna adalah ide yang ingin dikomunikasikan oleh individu
yang melopori komunikasi. Dalam komunikasi efektif, makna di transmisikan
sedemikian rupa sehingga orang yang menerimanya paham.
b.
Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sebuah wadah yang menampung
orang – orang dan objek – objek di mana dalam wadah tersebut terdapat tujuan
bersama yang ingin di capai.
Organisasi dianggap sebagai pemroses informasi benar dengan input
troughput dan output.
Kaum subjectivis mendefinisikan organisasi sebagai perilaku pengorganisasian .
berdasarkan definisi ini , pengetahuan mengenai organisasi harus diperoleh
dengan melihat perilaku- perilaku itu bagi mereka yang melakukannya .
c.
Pengertian Komunikasi dalam Organisasi
komunikasi
organisasi dapat di definisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan
diantara unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkis antara yang satu
dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
3.2 Pola
komunikasi Organisasi
Komunikasi
dalam organisasi terbagi menjadi 2 yaitu formal dan informal.
1.Komunikasi formal
Jalur
komunikasi resmi yang mengalir dalam rantai komando atau hubungan tugas dan
tanggung jawab dalam organisasi.
Komunikasi
formal terbagi atas tiga bagian yaitu:
a. Komunikasi
ke bawah atau downward communication, yaitu komunikasi yang dikirim ke
bawah dari menejemen puncak pada bawahan. Seperti:
· Pemberian
atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
· Penjelasan
dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job
retionnale)
· Penyampaian
informasi mengenai peraturan –peraturan yang berlaku (procedures and practices)
· Pemberian
motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik
b. Komunikasi
ke atas atau upward communication,yaitu pesan yang dikirimkan dari tingkat
bawah ke tingkat atas dalam hirarki komunikasi.seperti:
· Penyampaian
informasi tentang pekerjaan-pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
· Penyampaian
informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat
diselesaikan oleh bawahan
· Penyampaian
saran-saran dari bawahan
· Penyampaian
keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
Komunikasi
keatas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir
kecil manajer organisasi yang mengetahui cara memperoleh informasi dari bawah.
Sharma (
1979 ) mengemukakan empat alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat
sulit:
· Kecenderungan
bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka
· Perasaan
bahwa atasan mereka tidak tertarik pada masalah yang dialami pegawai
· Kurangnya
penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai
· Perasaan
bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan
pegawai
c. Komunikasi
horizontal, yaitu pertukaran secara lateral atau diagonal diantara
sesame atau rekan kinerja.
Komunikasi
horizontal melibatkan satu dari tiga kategori di bawah ini :
· Pemecahan
masalah intradepartenetal, yaitu pesan ini mengambil tempat diantara anggota
dalam departemen yang sama dan menitikberatkan pada pemenuhan tugas.
· Koordinasi
interdepartemental, yaitu pesan interdepartemental memfasilitasi pemenuhan
proyek dan tugas bersama.
· Perubahan
inisiatif dan perbaikan pesan ini di disain untuk berbagi informasi diantara
tim dan departemen yang dapat membantu perubahan, pertumbuhan, dan perbaikan
organisasi.
d. Interline
Comunication, yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati
batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi
lintas saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan
jabatan fungsional karena terdapat banyak komunikasi lintas saluran yang
dilakukan spesialis satf dan orang –orang lainnya yang perlu berhubungan dalam
rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing
komunikasi lintas saluran.
2. Komunikasi Informal
Komunikasi informal adalah komunikasi
yang terjadi antara karyawan dalam suatu organisasi yang dapat berinteraksi
secara bebas satu sama lain terlepas dari kewenangan dan fungsi jabatan mereka.
Komunikasi informal terbagi atas tiga bagian yaitu:
a. Rumor, yaitu
jaringan informasi yang bias menembus seluruh lapisan organisasi. Rumor
ditemukan dalam semua organisasi kecuali dalam organisasi yang sangat kecil,
tetapi tidak selalu mengikuti pola yang sama dan tidak perlu menyesuaikan
dengan jalur-jalur wewenang dan komunnikasi formal. Rumor terdiri dari beberapa
jenis :
· Rantai
gossip, terbetuk saat satu orang menyebarkan pesan ke orang banyak.tiap orang
ini, selanjutnya, merahasiakan informasi tersebut atau menyampaikan ke orang
lain lagi.rantai gossip cenderung melibatkan informasi pribadi.
· Rantai
tandan, dimana satu orang menyebarkan informasi pada sejumlah kecil individu
terpilih. Beberapa dari penerima informasi selanjutnya menyebarkan informasi
kepada sejumlah kecil individu lain berikutnya, sisanya menyimpan informasi
untuk diri sendiri.
Rumor
bias menjadi asset. Dengan mengenal individu kunci dari rantai rumor, menejemen
dapat mengendalikan informasi yang mereka terima dan menggunakan rumor untuk
mengetahui reaksi karyawan terhadap ide baru seperti perubahan kebijakan
personalia atau paket tunjangan. Menejer juga bias mendapatkan informasi
bernilai dari rumor untuk memperbaiki proses pembuatan keputusan.
b. Management
by Wandering Around, ide dasar manajemen by wandering around adalah
sejumalah manajer mencari atau apa yang terjadi dengan berkeluyuran dan
berbicara kepada bawahan langsung, bawahan jauh , petugas pengiriman , konsumen
, atau siapa saja yang terkait dengan perusahaan.
c. Komunisaki
non verbal , adalah setiap interaksi komunikatif yang tidak
menggunakan kata –kata atau yang memanfaatkan kata- kata untuk
menyampaikan makna lebih luas dari pengertian kata – kata iti sendiri. Terdapat
3 jenis komunikasi non verbal yang di praktikkan manajer , yaitu,citra, latar,
dan bahsa tubuh. dalam konteks organisasi , citra adalah jenis kata –kata yang
dipilih . “ abaikan peringatan bahayanya , terus maju dengan kecepatan penuh” .
latar dan komunikasi berperan penting dalam komunikasi non verbal. Pembatasan ,
keakraban,wilayah pribadi,dan elemen lain dari latar semuanya penting.
Komunikasi non verbal mengandalkan ekspresi wajah, gerak tubuh, kontak fisik,
dan isyrat.
3.3 Mengelola Komunikasi Bisnis
Ada
2 hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola komunikasi, yaitu :
- Penanganan
pesan-pesan yang bersifat rutin
Untuk
dapat memaksimalkan manfaat dan meminimalkan biaya, seorang manajer perlu
memperhatikan hal berikut ini:
- Mengurangi
jumlah pesan
- Instruksi
yang jelas
- Mendelegasikan
tanggung jawab
- Melatih
petugas
- Penanganan
Krisis Komunikasi
Cara penanganan krisis di suatu perusahaan
tentu berbeda dengan perusahaan lain. Namun, munculnya krisis dalam suatu
perusahaan dapat mempunyai pengaruh terhadap masa depan produk maupun reputasi
perusahaan bersangkutan. Dalam kaitannya dengan krisis komunikasi tersebut, ada
2 falsafah dalam komunikasi yaitu:
1. Bersikap
diam, tidak mengatakan sesuatu, atau
2.
Katakan apa yang terjadi dan segera
Namun, beberapa ahli hubungan
masyarakat (public relation) menyarankan agar perusahaan menangkis rumor yang
beredar dalam masyarakat dengan cara menjelaskan dengan cara apa yang menjadi
masalahnya secara terbuka tanpa ditutup-tutupi kepada public (masyarakat umum)
dan karyawan-karyawannya. Pada saat yang sama, perusahaan harus mencari sumber
masalahnya dan berusaha mengendalikannya. Satu hal yang paling penting dalam
menangani setiap kasus adalah mengusahakan agar pikiran tetap dalam kondisi
tenag, kalem, dan tidak gegabah. Tenang dalam artian bahwa penanganan suatu
kasus perlu pemikiran jernih dan tidak dalam kondisi emosional. Suatu tanggapan
yang rasional akan membantu memberikan inspirasi untuk mempertinggi rasa
percaya diri.
Dalam
situasi krisis ekonomi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan seperti :
- Siapkan
tim yang terampil atau cekatan dalam penanganan krisis
- Usahakan
agar manajemen puncak segera bertindak pada saat krisis terjadi
- Ciptakan
sebuah pusat informasi sebagai representasi perusahaan yang dilengkapi
dengan berbagai peralatan elektronik komunikasi
- Ceritakan
suatu kejadian secara menyeluruh, terbuka, dan jujur. Jika memang ada yang
salah segera mohon maaf
- Tunjukkan
keseriusahan perusahaan, bukan saja dalam pernyataan tetapi dalam wujud
nyata.
3.4 Masalah
Komunikasi Dalam Organisasi
Faktor hambatan yang biasanya
terjadi dalam proses komunikasi dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:
- Hambatan
Teknis
Hambatan ini timbul karena
lingkungan dan memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan
penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan
komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang
teknologi komunikasi dan sistem informasi, sehingga saluran komunikasi dan
media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
- Hambatan
Semantik
Gangguan ini menjadi hambatan dalam
proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik disini
adalah studi atas pengertian yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang
kurang jelas akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih
kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta
melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap
kata-kata yang digunakannya.
- Hambatan
Manusiawi
Hambatan ini muncul dari
masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam
komunikasi, baik komunikator maupun komunikan. Menurut Cruden dan Sherman,
hambatan ini mencakup :
- Hambatan
yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan
persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan ,
pencarian informasi, dan penyaringan informasi.
- Hambatan
yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan
sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang
dianut. Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen
(dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan
Organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus kepada
manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam lingkup organisasi tujuan
utama komunikasi adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya
yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi
terjadi setiap saat dan dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran
pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu
organisasi. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan
hierarchies anatara satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai
efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang/level) dan
sistem organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan organisasi bisnis, pesan
hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan
tahu, tetapi juga haruslah persuasif, agarpihak lain bersedia menerima suatu
paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi, semua
pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh
penerima pesan/informasi , baik karena perbedaan latar belakang, persepsi,
budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang
disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
- Completeness
(Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat
dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan
dapatmemberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan.
- Conciseness
(Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila
dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat
tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetep menonjolkan gagasannya.
- Consideration
(Pertimbangan)
Penyampaian pesan hendaknya
menerapkan empati dengan pertimbangan dan mengutamakan penerima pesan.
- Concreteness
(Konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya
disampaikan dengan bahasa yang gamblang, pasti, dan jelas
- Clarity
(Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan
bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memiliki makna
yang jelas.
- Courtessy
(Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya
bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk hubungan baikdalam komunikasi bisnis.
- Correctness
(Ketelitian)
Pesan
hendaknya dibuat dengan teliti dan menggunakan tata bahasa, tanda baca, dan
ejaan yang benar (formal atau resmi).
BAB IV
JENIS JENIS
KOMUNIKASI
4.1
Komunikasi berdasarkan Penyampaian
Pada
umumnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena manusia tidak
hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu mempunyai
kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang
terampil berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam
menyampaikan informasi.
Berdasarkan
cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi 2 ( dua ), yaitu :
a.
Komunikasi verbal ( Lisan )
Yang
terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak , dimana kedua belah
pihak dapat bertatap muka. Contohnya dialog dua orang. Yang terjadi secara
tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak. contohnya komunikasi lewat telepon.
b.
Komunikasi nonverbal ( Tertulis )
Naskah
, yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat kompleks.
Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
4.2 Komunikasi
berdasarkan Prilaku
Komunikasi
bedasarkan prilaku dapat dibedakan menjadi :
· Komunikasi
Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang
tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar.
· Komunikasi
Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan
yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian
resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau
perusahaan. Contohnya kabar burung , desas-desus, dan sebagainya.
· Komunikasi
Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat
formal dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat
pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat mengenai
ulang tahun perusahaan.
4.3
Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya
Berdasarkan
Kelangsungannya , komunikasi dapat dibedakan menjadi :
· Komunikasi
Langsung , yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa bantuan
perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi
oleh adanya jarak.
· Komunikas
Tidak Langsung , yaitu proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga
atau bantuan alat - alat media komunikasi.
4.4
Komunikasi Berdasarkan Maksud Komunikasi
Berdasarkan
maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Berpidato
b.
Memberi Ceramah
c.
Wawancara
d.
Memberi Perintah alias Tugas
Dengan
demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu , demikian pula
kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses komunikasinya.
4.5
Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup
Berdasarkan
Ruang Lingkupnya , komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Komunikasi Internal
· Komunikasi
internal dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) macam , yaitu :
· Komunikasi
vertikal yang terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimpin kepada anggota ,
seperti perintah , teguran , pujian , dan sebagainya.
· Komunikasi
horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan
diantara orang - orang yang memiliki kedudukan sejajar .
· Komunikasi
diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan
diantara orang - orang yang memiliki kedudukan berbeda pada posisi tidak
sejalur vertikal.
b.
Komunikasi Eksternal
Komunikasi
yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada
diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal dimaksudkan
untuk memperoleh pengertian , kepercayaan , bantuan dan kerjasama dengan
masyarakat.
Komunikasi
dengan pihak luar bisa berbentuk :
· Eksposisi
, pameran , promosi, dan sebagainya.
· Konperensi
pers.
· Siaran
televisi , radio dan sebagainya.
· Bakti
sosial.
4.6
Komunikasi Bedasarkan Jumlah Yang Berkomunikasi
Komunikasi
berdasarkan Jumlah yang berkomunikasi , dapat dibedakan menjadi :
· Komunikasi
Perseorangan , yaitu komunikasi yang terjadi dengan cara perseorangan atau
individu antara pribadi dengan pribadi mengenai persoalan yang bersifat pribadi
juga.
· Komunikasi
Kelompok , yaitu komunikasi yang terjadi pada kelompok mengenai persoalan -
persoalan yang menyangkut kepentingan kelompok. Perbedaanya dengan komunikasi
perseorangan yaitu komunikasi ini lebih terbuka dibandingkan dengan komunikasi
perseorangan.
4.7
Komunikasi Berdasarkan Peranan Individu
Dalam komunikasi ini , peranan
individu sangat mempengaruhi kesuksesan proses komunikasinya. Berikut beberapa
macam komunikasi berdasarkan peranan individu, diantaranya :
· Komunikasi
antar individu dengan individu yang lain. Komunikasi ini terjadi secara
nonformal maupun informal , individu bertindak sebagai komunikator mampu
mempengaruhi individu yang lain.
· Komunikasi
antar individu dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi ini terjadi
karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan
hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
· Komunikasi
antar individu dengan dua kelompok atau lebih. Pada komunikasi ini
individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga
dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.
4.8
Komunikasi Berdasarkan Jaringan Kerja
Didalam
suatu organisasi atau perusahaan , komunikasi akan terlaksana berdasarkan
sistem yang ditetapkan dalam jaringan kerja.
Komunikasi
berdasarkan jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
· Komunikasi
jaringan kerja rantai , yaitu komunikasi terjadi menurut saluran hirarki
organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
· Komunikasi
jaringan kerja lingkaran , yaitu komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi
yang berbentuk seperti pola lingkaran.
· Komunikasi
jaringan bintang , yaitu komunikasi terjadi melalui satu sentral dan
saluran yang dilewati lebih pendek.
4.9
Komunikasi Berdasarkan Ajaran Informasi
Komunikasi
berdasarkan Ajaran Informasi dapat dibedakan menjadi :
· Komunikasi
satu arah , yaitu komunikasi yang berjalan satu pihak saja (one way
Communication).
· Komunikasi
dua arah , yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik (two ways
communication).
· Komunikasi
ke atas , yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan terhadap atasan.
· Komunikasi
ke bawah , yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan terhadap bawahan.
· Komunikasi
kesamping , yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang yang mempunyai
kedudukan sejajar.
BAB V
TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM KOMUNIKASI BISNIS
5.1
Keuntungan Menguasai Teknologi Informasi
Teknologi merupakan alat, teknik,
atau cara yang dapat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga
pekerjaan menjadi lebih ringan, lebih cepat, lebih baik, atau lebih banyak
hasilnya (Haryani, 2001:72). Teknologi telah menyusup ke dalam setiap praktik
bisnis serta menciptakan keunggulan dan kemampuan komunikasi yang semakin
canggih. Perkembangan teknologikomputer yang cukup dramatis telah menyebabkan
perubahan dalam teknologi komunikasi tanpa harus mengubah unsur-unsur dasar
proses komunikasi.
Kemajuan teknologi dalam komunikasi
telah memungkinkan terciptanya kerja sama dengan berbagai pihak, kapan pun dan
dimana pun berada. Penggunaan internet, e-mail, voice mail, dan faks memudahkan
para pihak untuk bekerja tidak dalam satu lokasi. Bekerja tidak perlu dilakukan
di kantor konvensional, tetapi juga bisa di rumah, di jalan, atau di berbagai
negara. Komputer saku dan telepon genggam saat ini sudah cukup dijadikan ruang
kerja yang mudah dibawa kemana saja. Teknologi tidak hanya mengubah cara-cara
berkomunikasi, tetapi juga mengubah cara kerja.Teknologi memberikan berbagai
pilihan dalam melakukan komunikasi bisnis. Untuk membantu melakukan pemilihan
teknologi komunikasi, Bovee dan Thill (2003:29) memberikan pedoman sebagai
berikut :
1. Harapan
penerima pesan
Setelah mengetahui siapa
penerima pesan, perlu dipertimbangkan lebih lanjut harapan penerima terhadap
teknologi yang digunakan untuk mengirim pesan. Ada yang cukup puas menerima
pesan melaluji telepon dan faks saja, tetapi ada pula yang menghendaki agar
pesan dikirim melalui e-mail.
2. Waktu
dan Biaya
Waktu menjadi faktor penting dalam
memilih teknologi yang digunakan. Pesan yang mendesak biasanya dikirim melalui
telepon, faks, atau internet dengan biaya yang relatif lebih mahal daripada
pengiriman melalui pos. Sementara itu, pesan yang tidak mendesak dan kurang
penting bisa dikirim melalui pos saja.
3. Sifat
Pesan
Pesan-pesan tertentu yang
memerlukan penjelasan rumit dan kompleks akan lebih baik bila disampaikan
secara langsung melalui tatap muka. Sementara pesan yang memerlukan gambar
tentu tidak tepat jika dikirim melalui telepon.
4. Perlunya
Penampilan
Teknologi yang digunakan dalam
berkomunikasi seringkali dijadikan salah satu indicator untuk menilai kemajuan
perusahaan. Demikian pula untuk tujuan tertentu, pesan bisnis akan lebih baik
bila dicetak dengan printer laser di atas kertas yang bermutu daripada dicetak
di atas continuous form dengan printer dotmatrix.
5.2
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis
Bagi dunia bisnis, jejaring
telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi
air, dan jejaring utilitas lain. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk
menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif. Layanan TIK
sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan
pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring
privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional
menjadi perusahaan jejaring
Perusahaan multinasional telah
dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem komunikasi
berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan
mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur.
Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan
jejaring TIK sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi
pilihan yang ekonomik hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk
menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh karena ini,
perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi
TIK baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain
perusahaan-perusahaan layanan finansial.
Pada ruang lingkup yang lebih luas,
sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran teknologi informasi mulai
disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis
yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara
konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem,
dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi:
1. Komunikasi
Bisnis dengan Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih
dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu
yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi. Persaingan yang
keras dalam dunia bisnis tentunya sangat membutuhkan suatu perusahaan yang
dapat menangani akan hal itu diberbagai situasi yang menantang. Semua
bisnis tentunya juga membutuhkan semua informasi yang sangat aktual, cepat dan
dapat dipercaya, yang mana bisa semua permasalahan tersebut hanya bisa
diselesaikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi ( ICT ).
2. Telepon
Sebagai media Komunikasi Bisnis
Pada awalnya, komunikasi dalam dunia
bisnis dilakukan dengan menggunakan suatu perangkat komunikasi yang disebut
telepon, dimana dengan alat ini para pelaku bisnis dapat menyampaikan informasi
dan berkomunikasi dengan pihak lain dalam rangka menjalankan bisnisnya.
3. Internet
sebagai salah satu media Komunikasi Bisnis
Pengertian Internet.Internet dapat
diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu
menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh
dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai
yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Manfaat
internet:
Secara umum ada banyak manfaat yang
dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet .Berikut ini
sebagian dari apa yang tersedia di internet:
o Informasi
untuk kehidupan pribadi :kesehatan, rekreasi, hobby, pengembangan pribadi,
rohani, sosial.
o Informasi
untuk kehidupan profesional/pekerja :sains, teknologi, perdagangan, saham,
komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum
komunikasi.
4. E-Commerce
dalam Komunikasi Bisnis
Perdagangan sebenarnya merupakan
kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan
perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa
berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunaannya kini
adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala
bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan barang dan jasa dengan menggunakan
media elektronik.Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan
kegiatan perdagangan / perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan
publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media
internet.
Sistem
E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :
a.
Electronic Markets (EMs), yaitu sebuah sarana yang menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah
segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang
ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar
organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli
untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan.
b.
Elektronic Data Interchange (EDI), adalah sarana untuk mengefisienkan
pertukaran data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar
antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh
International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data
terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari
satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media
elektronik”.
c.
Internet Commerce, adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi
dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan komersial ini, seperti
iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di
internet, antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirimkan
melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
5.
Peran IT dalam Bisnis
Teknologi informasi saat ini telah
menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Masyarakat mengenal dan merasakan
langsung manfaat dari perkembangan teknologi informasi pada kehidupannya.
Bisnis adalah salah satu bagian hidup masyarakat yang sangat terpengaruh
perubahan teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi sangat penting dan
berpengaruh terhadap perkembangan suatu industri dalam bisnis. Contoh dari
teknologi informasi yang sangat memperngaruhi bisnis adalah penggunaan
internet, komputer, telekomunikasi, satelit, dsb.
Teknologi informasi membuat pekerja
dalam suatu industri dapat berkomunikasi dan menyelesaikan pekerjaanya tanpa
harus bertatap muka sehingga perusahaan dapat mencapai hasil yang produktif
dangan cara yang lebih efisien. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini,
perusahaan dapat tertinggal dari pesaingnya apabila tidak menguasai atau
menerapkan teknologi informasi dalam industrinya.
Dalam bidang manajemen karyawan,
teknologi informasi mempermudah manajer untuk mencari informasi tentang
karyawannya. Pemberian gaji karyawan juga lebih mudah karena bisa langsung
dikirim lewat rekening. Manager dapat mengadakan pertemuan atau rapat
sewaktu-waktu tanpa harus bertemu secara langsung contohnya dengan video
converence. Pengiriman proposal atau tugas dari karyawan ke manajer menjadi
lebih mudah dengan memanfaatkan email sebagai sarana pengirim pesan. Manajemen
keuangan juga menjadi lebih mudah untuk dikontrol. Dengan menggunakan software
untuk keuangan dan akuntansi pencatatan arus keluar masuk uang lebih mudah
terkontrol dan mudah untuk di akses serta lebih efisien. Pencatatan keuangan
juga lebih praktis karena tidak membutuhkan buku untuk pencatatan secara manual.
Manfaat
IT dalam bidang bisnis :
Seiring dengan kemajuan teknologi,
hal tersebut membawa banyak manfaat yang sangat berguna bagi kemajuan dan
kesejahteraan kehidupan manusia. Salah satu bukti nyata tentang kemajuan
teknologi sangat terasa di bidang IT atau teknologi informasi.Teknologi dan informasi merupakan salah
satu aspek dalam kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan. Hal tersebut
sangat penting karena menunjang setiap kegiatan manusia dalam berbagai bidang
yang ditekuninya seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dll. Salah satu bidang
dalam kehidupan manusia yang tidak bisa dipisahkan dari kemajuan teknologi dan
informasi adalah bidang bisnis. Para pelaku bisnis sangat merasakan manfaat
IT yang sangat besar dalam kehidupan mereka. Berikut ini adalah
beberapa kegunaan IT dalam bidang bisnis :
– Munculnya
peluang bisnis baru yakni E-Business.
Dengan kemajuan teknologi dan
informasi, hal tersebut mendorong beberapa orang untuk menciptakan beberapa
inovasi yang sangat menguntungkan dan bisa dijadikan sebagai ranah bisnia yang
sangat menguntungkan bagi semua orang. Salah satu bukti nyata bisnis baru yang
merupakan pemanfaatan kemajuan teknologi dan informasi adalah Google. Google merupakan salah satu
contoh dari E-Commerce atau E-Business. E-Business merangkap berbagai hal
seperti teknologi jaringan, lowongan pekerjaan, layanan customer, dll. Google
merupakan sebuah bukti nyata dimana search engine tersebut banyak digunakan
oleh semua orang dan memudahkan semua orang dalam mencari sesuatu di internet.
Hal yang paling penting adalah, Google meraup banyak keuntungan dari hal
tersebut.
– Memperluas
Pangsa Pasar.
Salah satu manfaat IT dalam bidang bisnis adalah memperluas pangsa
pasar. Dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi, para pelaku bisnis dapat
memantau beberapa daerah yang berprofit tinggi dan bisa dijadikan lahan untuk
meraup keuntungan demi keberlangsungan bisnis yang mereka lakukan. Contohnya,
Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari banyak SDM yang mencapai
angka ratusan juta. Hal ini menarik para pelaku bisnis besar untuk mengepakkan sayap
dan memproduksikan bisnisnya ke Indonesia. Hal tersebut menjadi salah satu
contoh dalam upaya para pelaku bisnis dalam memperluas usaha bisnisnya.
– Mengurangi
biaya produksi dan operasional.
Kemajuan teknologi dapat membantu
setiap perusahaan dalam mengurangi biaya produksi dan juga mengurangi
operasional. Hal tersebut bisa terlihat dari setiap perusahaan yang menggunakan
mesin dalam melakukan pekerjaannya. Hal tersebut dapat membantu setiap
perusahaan dalam mengurangi biaya produksinya sehingga mereka bisa mencapai
prinsip ekonomi dimana mereka dapat mendapatkan keuntungan yang besar dengan
hanya mengelurkan pengeluaran yang sedikit. Manfaat IT yang
lainnya yaitu mengurangi operasional setiap perusahaan sehingga hal ini dapat
menambah jumlah produksi setiap perusahaan dalam memproduksi barang
produksinya. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi setiap perusahaan terutama
bagi mereka yang sudah menerapkan teknologi yang canggih dalam perusahaannya.
–
Mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan.
Manfaat IT yang terakhir bagi dunia
bisnis adalah mempermudah proses komunikasi dan monitoring setiap karyawan yang
bekerja. Untuk proses komunikasi, setiap karyawan tidak perlu lagi repot-repot
datang ke ruang rapat dan berkumpul bersama. Mereka bisa melakukan
teleconference untuk saling berkomunikasi mengenai beberapa ide. Hal ini
membuat rapat menjadi lebih praktis dan menyenangkan tanpa perlu jauh-jauh
datang ke tempat rapat. Selain itu, hal tersebut juga bisa digunakan untuk
mengawasi kinerja para karyawan. Sang pemimpin perusahaan bisa tetap mengawasi
kinerja karyawan dalam perusahaannya dengan memakai beberapa metode seperti
metode komunikasi dengan mangaer dari perusahaan tersebut.
Masalah
Komunikasi Bisnis dengan Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dalam praktek komunikasi bisnis
diperlukan sarana yang dapat menunjang proses komunikasi itu, teknologi
informasi dan komunikasi yang semakin hari semakin berkembang dapat
dimanfaatkan dalam praktek komunikasi bisnis.
Seiring dengan perkembangan
teknologi dan sistim informasi, komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis
tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses
Globalisasi, sehingga proses komunikasi terjadi setiap saat tanpa berhenti dan
berlangsung pada saat yang hampir bersamaan di seluruh belahan dunia. Informasi
dengan mudah dan cepat menyebar, bahkan nyaris tanpa penghalang apapun .
Perkembangan
teknologi yang semakin pesat, memungkinkan orang untuk berkomunikasi melalui
berbagai macam media.
Perkembangan bisnis masa ini
bergerak lebih cepat dibanding sebelumnya, sehingga mereka membutuhkan
komunikasi yang lebih luas dan lebih baik, terutama dalam mempertahankan
pelanggan dan pemasok, dan bahkan dalam menghadapi persaingan yang semakin
ketat. Dengan solusi mobilitas diharapkan para karyawan akan lebih produktif,
di manapun mereka berada. Itu karena mereka memiliki akses tertentu terhadap
berbagai aplikasi perusahaan melalui berbagai perangkat bergerak atau berbagai
akses lainnya.
Kendala yang bisa saja muncul dalam
praktek komunikasi bisnis dengan peranan teknologi informasi dan komunikasi
adalah selain masalah infrastruktur sarana dan prasarana, juga masalah
ketidakmampuan manusia dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
dengan baik, juga kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik menjadi hambatan
yang seringkali muncul dalam praktek komunikasi bisnis.
Masalah infrastruktur. Sarana dan
prasarana teknologi informasi dan komunikasi yang terbilang membutuhkan biaya
yang tidak sedikit, sehingga bagi pelaku bisnis yang memiliki modal yang tidak
banyak mengakibatkan kurangnya pembangunan infrastruktur pendukung Komunikasi
bisnis.
Masalah kemampuan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi. Walaupun fasilitas komunikasi bisnis telah
memadai, kendala yang bisa saja muncul adalah kemampuan sumber daya manusia
dalam memanfaatkan fasilitas tersebut. Mungkin masih ada beberapa pelaku bisnis
yang belum mampu menggunakan alat komunikasi dalam bisnisnya, sehingga walaupun
peralatan yang digunakan adalah peralatan dengan teknologi canggih sekalipun,
jika manusianya tidak dapat mengoperasikan/ menggunakan peralatan tersebut akan
menjadi percuma.
5.3 Pengaruh
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Membuat keputusan (decision making)
adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang
ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam
cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan
keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi
pula pada suatu tindakan. Jika seorang wirausaha mampu mengambil suatu
keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil
suatu keputusan yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul
peluang-peluang bisnis.Keberhasilan seorang Wirausaha di dalam bisnis,
tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan keuntungan
bisnisnya pada masa yang akan datang. Kemampuan membuat keputusan dapat
diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun. Akan tetapi, dalam
prakteknya pasti ada saja kesalahan-kesalahan, yang harus cepat disadari dan
diambil tindakan pembetulannya.
Adapun
pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut:
1. Terlebih
dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
2. Identifikasi,
bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di
bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika,
penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan.
3. Keberanian
dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
4. Bersedia
untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
5. Ambillah
risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
6. Dalam
keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah
berhasil pada masa lampau.
7. Jauhilah
keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastis susunan organisasi yang
sekarang.
8. Keputusan
perlu diuji cobakan dahulu.
Seorang Wirausaha harus memulai
menerapkan keputusan, semua keragu-raguan dan ketidakpastian haruslah dibuang
jauh-jauh. Jika anda dihadapkan pada alternatif harus memilih, maka buatlah
pertimbangan-pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi dan boleh
meminta pendapat orang lain. Setelah itu, ambil keputusan dan jangan ragu-ragu.
Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikiran, para Wirausaha akan dapat
mengambil keputusan yang terbaik. Banyak factor yang dapat mempengaruhi
pembuatan keputusan (decision making), diantaranya motivasi, persepsi, dan
proses belajar.
Dalam proses pembuatan keputusan,
kenyatannya ada Wirausaha yang mampu mengambil keputusan berdasarkan
pengalaman, dan ada pula Wirausaha yang berperilaku membuat keputusan secara
otomatis. Jika keputusan diambil berdasarkan pada pengalaman masa lalu,
hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan Wirausaha, dan
sebagainya.
o Seorang
Wirausaha yang kreatif adalah yang pandai mengambil keputusan- keputusan yang
tepat dalam bisnisnya.
o Seorang
Wirausaha suksesnya tergantung pada kemampuan mengambil keputusan yang
meningkatkan kemampuan meningkatkan laba bisnis pada masa mendatang.
o Seorang
wirausaha yang ingin maju sangat tergantung pada ekspentasi masa depan dan
keberlanjutan bisnisnya.
Faktor
dan pertimbangan membuat keputusan
Dalam
mengelola bisnisnya, para worausaha harus membuatkeputusan akhir dengan
memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan berikut:
o Ukuran
dan kompleksitas bisnis.
o Harapan
mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
o Fasilitas
jasa yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem.
o Kualitas
dan kuantitas dari staf yang tersedia untuk pelbagai jenis system dan fasilitas
latihan yang tersedia.
o Jumlah
transaksi yang harus diproses.
o Faktor-faktor
keuangan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://verahadiyati.blogspot.com/2013/05/landasan-pemikiran-komunikasi-bisnis.html
http://www.kejuruan.click/2015/07/tujuan-dan-fungsi-komunikasi-bisnis.html
http://www.kompasiana.com/15021987/salah-paham-dalam-berkomunikasi_551245dda33311f156ba8217
Buku Komunikasi Bisnis, “Sutrisna Dewi”.
http://www.kejuruan.click/2015/07/tujuan-dan-fungsi-komunikasi-bisnis.html
http://www.kompasiana.com/15021987/salah-paham-dalam-berkomunikasi_551245dda33311f156ba8217
Buku Komunikasi Bisnis, “Sutrisna Dewi”.
Ardan Muhammad
Dwika Irsyandi
Ikhbal Rian Muharif
M.Syahrul Ramadhan
Sophian Agung
Bagikan
Komunikasi Bisnis
4/
5
Oleh
Ikhbal Rian Muharif